Hylemorfisme adalah
teori yang berasal dari Aristoteles (322 SM) yang
menyatakan bahwa segala sesuatu adalah kombinasi dari materi dan bentuk.
Aristoteles adalah salah satu penulis kuno pertama yang melakukan pendekatan
pada subjek hidup dengan cara ilmiah. Biologi adalah salah satu minat utamanya,
dan terdapat bahan biologi yang ekstensif dalam tulisan-tulisannya. Menurut
dia, segala sesuatu di alam semesta material memiliki unsur materi dan bentuk.
Bentuk dari suatu makhluk hidup adalah jiwanya (dalam bahasa Yunani, psyche , Latin anima).
Menurut Aristoteles, terdapat tiga macam jiwa, yaitu:[38]
- "jiwa
vegetatif" tanaman, yang menyebabkan mereka untuk tumbuh dan membusuk
dan memelihara diri mereka sendiri, tetapi tidak menyebabkan gerakan dan
sensasi
- "jiwa
hewan" yang menyebabkan hewan untuk bergerak dan merasa;
- jiwa
rasional yang merupakan sumber kesadaran dan penalaran yang (Aristoteles
yakini) hanya ada pada manusia.
Setiap jiwa yang lebih tinggi memiliki semua atribut
dari jiwa yang lebih rendah. Aristoteles percaya bahwa walau materi bisa ada
tanpa forma, forma tidak bisa ada tanpa materi, sehingga jiwa tidak bisa ada
tanpa tubuh.[39]
Penjelasan yang selaras dengan hylemorfisme adalah
penjelasan teleologis mengenai kehidupan. Sebuah penjelasan
teleologis menjelaskan mengenai fenomena dalam maksud atau arah tujuan dari
fenomena tersebut. Maka, warna putih beruang kutub dijelaskan dengan tujuan
kamuflase. Arah sebab-akibat semacam ini bersifat berlawanan dengan ilmu
pengetahuan materialistik, yang menjelaskan akibat dari penyebab sebelumnya.
Ahli biologi modern sekarang menolak pandangan fungsional ini dari segi materi
dan sebab-akibat: ciri biologis harus dijelaskan bukan dengan melihat ke depan
untuk hasil yang optimal di masa depan, tetapi dengan melihat mundur ke masa
lalu sejarah evolusi suatu spesies, yang mengarah kepada seleksi alam dari objek yang dipertanyakan.
HYLEMORFISME yg berarti
sesuatu yg berlangsung terus di dlm stiap perubahan tapi ia sndiri tidak
berubah yg menyebabkan terjadi suatu kesinambungan dan identitas.teori ini
menjadi landasan teori kausalitas ARISTOTELES. Dalam setiap perubahan terdapat
4 macam sebab: 1.kausa materialis:sebab yg berhubungan dngan mteri/bahanya
2.kausa formalis:berhubungan dg bentuknya 3.kausa efisien:berhubngan dg
efisiensinya 4.kausa finalis:berhubgan dg tujuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar